|
Gerbang masuk taman wisata |
Setelah menghabiskan waktu
menikmati taman batu di Leang-Leang, saya pun melanjutkan perjalanan menuju
tujuan utama: Taman Wisata Alam Bantimurung. Letaknya tidak terlalu jauh dari
Taman Prasejarah Leang-Leang, hanya berselang beberapa kilometer saja, tidak
sampai 15 menit saya sudah tiba di Bantimurung.
Berbeda dengan Wisata Leang-Leang
yang sepi pengunjung, sebaliknya tempat ini begitu ramai dengan wisatawan. Harga
tiketpun jauh lebih mahal: 25.000 rupiah untuk wisatawan domestik dan 255.000
rupiah bagi wisatawan mancanegara. Di Taman nasional ini setidaknya kita dapat
menikmati hutan cagar alam, air terjun, museum kupu-kupu, penangkaran
kupu-kupu, kolam, goa, tempat pemandian umum dan lainnya.
|
Harga tiket masuk |
Langkah pertama saya adalah
memasuki museum kupu-kupu. Di luar dugaan, ternyata untuk melihat koleksi
kupu-kupu saya masih harus dikenakan biaya 5000 rupiah. Museum ini tidak
terlalu besar, hanya ruangan seukuran kamar tidur yang cukup luas, terdiri dari
jajaran etalase kaca yang menampilkan koleksi kupu-kupu aneka jenis dan warna. Terdapat ratusan spesies kupu-kupu di Penangkaran Bantimurung ini, dan apa yang ditampilkan di museum ini hanyalah sebagian saja. itulah sebabnya tempat ini disebut sebagai "The Kingdom of Butterflies". Penjaga museum juga menjual souvenir berupa gantungan kunci dan tempelan kulkas
yg terbuat dari kupu-kupu yang dikeraskan. Jangan ragu untuk menawar ya...!
Keluar dari museum saya bertemu
sebuah kolam di sisi kiri jalan utama. Kolam tersebut bernama, Kolam Jamala.
Menurut informasi yang terdapat di pinggir kolam, konon kolam tersebut adalah
tempat pemandian bidadari, sehingga kolam tersebut juga dikenal dengan nama
Telaga Bidadari. Air dari Kolam Jamala mengalir sepanjang tahun berasal dari
dalam goa yang merupakan sungai bawah tanah. Masyarakat setempat percaya air kolam
Jamala memiliki khasiat obat yang menyembuhkan penyakit, dapat menghindarkan
seseorang dari guna-guna atau ilmu sihir, dan mendatangkan jodoh.
|
Beberapa koleksi museum kupu-kupu |
|
Kolam Jamala |
Tak jauh dari kolam Jamala, di
sisi kanan jalan terdapat pemandian umum yang dipadati pengunjung. Beberapa
meter dari tempat pemandian, terlihatlah air terjun Bantimurung – salah satu
spot utama dari taman wisata alam ini.
Puas memandangi air terjun,
sayapun mendaki ke atas air terjun. Ada jalan bertangga untuk naik dan
memandang air terjun dari atas. Jalan ini juga akan membawa ke area penangkaran
kupu-kupu dan goa karst. Namun apa daya, baru setengah perjalanan hujan
turun...hari juga semakin sore, dan baru disadari kalau kaki telah lecet akibat
salah memilih sepatu... Lengkap sudah alasan untuk menghentikan perjalanan dan
kembali pulang... :’(
Belum puas rasanya menjelajah
tempat ini. Lain waktu harus kembali lagi dan menyelesaikan penjelajahan... ;D
To be continued....
|
Jalan menuju goa |
Ps.
Bertanyalah sebelum memakai jasa apapun juga di area ini. Pengalaman saya “digetok”
ojek payung sebesar 20.000 rupiah untuk jarak yang sangat pendek. Bandingkan
dengan ojek payung Jakarta yang sudah senang dengan menerima 2000 – 3000 rupiah
saja...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar