Rabu, 03 Desember 2014

Sekilas tentang Maros, Sulawesi Selatan

Kabupaten Maros berbatasan dengan Kabupaten Pangkep di Utara, sebelah timur Kabupaten Bone, Kota Makassar di Selatan, dan sebelah barat dengan Selat Makassar. Luas wilayah sekitar 161.311 KM2. Mayoritas penduduk Kabupaten Maros adalah Suku Bugis, meski terdapat pula suku lainnya. Di Kabupaten inilah Bandara International Sultan Hasanuddin terletak.

International Airport Sultan Hasanuddin, Maros

Sejarah tentang Maros terkait dengan keberadaan manusia pra-sejarah yang ditemukan di Gua Leang-leang, Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung (sekitar 11 km dari Kota Maros atau 44 km dari Kota Makassar). Dari hasil penelitian, arkeolog menyebutkan bahwa gua bersejarah tersebut telah dihuni oleh manusia sejak zaman Megalitikum sekitar 3000 tahun sebelum Masehi (nyaris satu zaman dengan Nabi Nuh yang wafat 3043 tahun sebelum Masehi) yang selanjutnya turun-temurun atau beranak-pinak hingga saat ini. Sehingga, untaian sejarah tersebut menjadi "benang merah" tentang asal-muasal orang-orang Maros atau biasa disebut dengan istilah "Putera Daerah" (id.wikipedia.org)

Maros juga terkenal dengan daerah Karst yang terbentang dari Maros hingga Pangkep (Pangkajene Kepulauan). Kabarnya jajaran Karst ini merupakan yang terluas kedua di dunia setelah Indo Cina, yang terbentang dari Cina Selatan hingga Ha long Bay di Vietnam.

Daerah Karst ditandai dengan struktur daerah berupa cekungan-cekungan, terdapat bukit-bukit kecil. sungai-sungai yang nampak dipermukaan dan hilang atau terputus ke dalam tanah, adanya sungai-sungai di bawah permukaan tanah, adanya endapan sedimen lempung berwama merah hasil dari pelapukan batu gamping, serta permukaan yang terbuka yang nampak kasar, berlubang-lubang dan runcing. Kawasan karst di Indonesia mencakup luas sekitar 15,4 juta hektare dan tersebar hampir di seluruh Indonesia. Perkiraan umur dimulai sejak 470 juta tahun lalu sampai yang terbaru sekitar 700.000 tahun. Keberadaan kawasan ini menunjukkan bahwa pulau-pulau Indonesia banyak yang pernah menjadi dasar laut, namun kemudian terangkat dan mengalami pengerasan. Wilayah karst biasanya berbukit-bukit dengan banyak gua.


Landscape Wilayah Maros

Deskripsi di atas setidaknya dapat menjadi gambaran akan landscape kota Maros dan tentu saja karakteristik daerah wisata yang terdapat di daerah tersebut. Menjelajah Maros berarti menikmati jajaran gunung batu, sungai-sungai, dan goa-goa. Beberapa objek wisata yang patut dikunjungi di daerah Maros diantaranya:

1. Taman Nasional Bantimurung, terkenal sebagai tempat penangkaran kupu-kupu
2. Kawasan Karst Maros, menjelajah goa terpanjang di Indonesia
3. Taman Prasejarah Leang-Leang, deretan bukit karts yang curam dan goa dimana terdapat peninggalan manusia prasejarah
4. Goa Pattunuang, terletak di desa Samangki
5. Rea Toa, sebuah dusun yang memiliki sumber air panas. Tempat ini dijadikan laboratorium alam dan riset biologi oleh mahasiswa
6. Rammang-Rammang (Sungai Pute), wisata sungai di antara batu karts dan berakhir di sebuah desa yang menyimpan peninggalan prasejarah
7. Pantai Kuri, pantai dengan pasir putih terbentang sepanjang pesisir pantai
8. Cagar Alam Karaenta, kawasan hutan yang dilindungi untuk mempertahankan cadangan air tanah dan keragaman flora dan fauna


Sudah tidak sabar untuk berpetualang.... Ikuti jejak jelajah saya di Kabupaten Maros! ;)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar