Kabupaten
Maros berbatasan dengan Kabupaten Pangkep di Utara, sebelah timur Kabupaten
Bone, Kota Makassar di Selatan, dan sebelah barat dengan Selat Makassar. Luas
wilayah sekitar 161.311 KM2. Mayoritas penduduk Kabupaten Maros adalah Suku
Bugis, meski terdapat pula suku lainnya. Di Kabupaten inilah Bandara
International Sultan Hasanuddin terletak.
International Airport Sultan Hasanuddin, Maros |
Sejarah tentang Maros terkait dengan
keberadaan manusia pra-sejarah yang ditemukan di Gua Leang-leang, Kelurahan
Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung (sekitar 11 km dari Kota Maros atau 44 km dari Kota Makassar). Dari hasil
penelitian, arkeolog menyebutkan bahwa gua bersejarah tersebut telah dihuni
oleh manusia sejak zaman Megalitikum sekitar 3000 tahun sebelum Masehi (nyaris satu zaman dengan Nabi
Nuh yang wafat 3043 tahun sebelum Masehi)
yang selanjutnya turun-temurun atau beranak-pinak hingga saat ini. Sehingga,
untaian sejarah tersebut menjadi "benang merah" tentang asal-muasal
orang-orang Maros atau biasa disebut dengan istilah "Putera Daerah"
(id.wikipedia.org)
Maros
juga terkenal dengan daerah Karst yang terbentang dari Maros hingga Pangkep (Pangkajene
Kepulauan). Kabarnya jajaran Karst ini merupakan yang terluas kedua di dunia
setelah Indo Cina, yang terbentang dari Cina Selatan hingga Ha long Bay di
Vietnam.
Daerah
Karst ditandai dengan struktur daerah berupa cekungan-cekungan, terdapat bukit-bukit
kecil. sungai-sungai yang nampak dipermukaan dan hilang atau terputus ke dalam
tanah, adanya sungai-sungai di bawah permukaan tanah, adanya endapan sedimen
lempung berwama merah hasil dari pelapukan batu gamping, serta permukaan yang
terbuka yang nampak kasar, berlubang-lubang dan runcing. Kawasan karst di Indonesia mencakup luas
sekitar 15,4 juta hektare dan tersebar hampir di seluruh Indonesia. Perkiraan umur
dimulai sejak 470 juta tahun lalu sampai yang terbaru sekitar 700.000 tahun.
Keberadaan kawasan ini menunjukkan bahwa pulau-pulau Indonesia banyak yang
pernah menjadi dasar laut, namun kemudian terangkat dan mengalami pengerasan.
Wilayah karst biasanya berbukit-bukit dengan banyak gua.
Landscape Wilayah Maros |
Deskripsi di atas setidaknya dapat menjadi
gambaran akan landscape kota Maros dan tentu saja karakteristik daerah wisata
yang terdapat di daerah tersebut. Menjelajah Maros berarti menikmati jajaran
gunung batu, sungai-sungai, dan goa-goa. Beberapa objek wisata yang patut
dikunjungi di daerah Maros diantaranya:
1. Taman Nasional Bantimurung, terkenal sebagai
tempat penangkaran kupu-kupu
2. Kawasan Karst Maros, menjelajah goa
terpanjang di Indonesia
3. Taman Prasejarah Leang-Leang, deretan bukit karts yang curam dan goa dimana terdapat peninggalan manusia prasejarah
4. Goa Pattunuang, terletak di desa Samangki
4.
5. Rea Toa, sebuah dusun yang memiliki sumber
air panas. Tempat ini dijadikan laboratorium alam dan riset biologi oleh
mahasiswa
6. Rammang-Rammang (Sungai Pute), wisata sungai di antara batu karts dan berakhir di sebuah desa yang menyimpan peninggalan prasejarah
7. Pantai Kuri, pantai dengan pasir putih
terbentang sepanjang pesisir pantai
8. Cagar Alam Karaenta, kawasan hutan yang dilindungi untuk mempertahankan cadangan air tanah dan keragaman flora dan fauna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar